Skip to main content

Traktiran Terakhir Bunda Dosen Terbaik Sepanjang Masa


Traktiran Terakhir Bunda Dosen Terbaik Sepanjang Masa

Seperti biasa setiap pagi rutinitas yang aku lakukan adalah  siap-siap kerja hal yang paling awal setelah sampai kantor yang aku lakukan adalah menyalakan komputer. Sambil menunggu aku scroll-scroll sosmed dengan HP, sampai berhenti pada flayer memperingati hari guru yang jatuh pada 25 November 2022. 

Mengingat tentang guru aku jadi teringat dengan seseorang yang sangat baik, seorang guru yang penuh santun, lemah lembut dalam berkata, dan selama aku mengenalnya tak pernah aku melihat Beliau menyakiti atau menyinggung orang lain.

Dia adalah dosen yang pantas untuk dicontoh, sifatnya  ke ibuan, membuat orang-orang yang dekat dengannya nyaman dan tentram. oleh karena itu kami memanggilnya Bunda.

Beliau adalah dosen sekaligus ketua prodi di kampus tempat aku bekerja. Aku mengenalnya sejak tahun 2016.

Sejak saat itu aku banyak belajar sama beliau, salah satu belajar bagaimana menyelesaikan masalah-masalah prodi yang selalu bermunculan, bahkan yang satu belum selesai sudah muncul masalah yang lain.

Tapi ditangan dingin beliau masalah selesai satu persatu, pernah ada mahasiswa yang memang perlu penanganan khusus. Orang tua mahasiswa ini sangat abisius untuk anaknya bisa meraih gelar sarjana, meskipun mereka tahu kemampuan akademik anaknya dibawah rata-rata.

Untuk menangani orang ini butuh orang yang sangat super sabar, Bunda lah orangnya. Jika ada anak yang super bandel atau kemampuan akademik nya di bawah rata-rata sudah otomatis Beliau lah yang menjadi pembimbingnya.

Alhamdullah mereka bisa lulus dan meraih gelar sarjana seperti yang di impikan oleh orang tuanya...

Tahun 2018 prodi kami akan melaksanakan re akreditasi, saat itu akreditasi kami masih bernilai B. Bunda berharap re akreditasi kali ini kami bisa meraih akreditasi A.

Kamipun langsung mengaminkannya. .. 

Sejak saat itu dibentuklah tim, meskipun aku hanya membantu sebagai tukang ketik. Melihat bunda yang begitu semangat, aku pun tertular energinya. 

Kamipun bekerja bagai kuda, lembur sampai malam untuk menyiapkan akreditasi, istliahnya adalah BORANG. bukan Boong dan Ngarang, tapi borang adalah berkas yang harus di siapkan oleh prodi menjelang akreditasi.

 Waktu itu ada 7 standar (7 BAB) yang harus di selesaikan. standar demi standar kami tempuh. Bunda yang sabar dan teliti,setelah selesai di ketik dia bersama dosen yang lain akan memeriksa, salah titik pun di koreksinya.

Tim kami sangat solid dan memiliki tujuan yang sama yaitu menaikkan akreditasi prodi menjadi A. Semua saling bahu membahu untuk menyiapkan BARBUK (barang bukti) akreditasi, memastikan ada barbuk saat asesor datang bertanya.

Semua berfikir keras dan bekerja keras menuangkan ide demi kemajuan prodi tercinta,  Alhamdulillah dukungan penuh juga di berikan oleh rektor dan yayasan masalah dana tak perlu di ragukan.

Semangatkupun terpacu, aku pun berusaha  memberikan yang terbaik, waktu itu aku menyarankan semua cover borang yang di cetak di desain demikian rupa agar lebih menarik. karena yang sebelumnya covernya standar seperti cover pada skripsi, 

Bunda setuju, semangatku pun menggebu membuat dan mencari referensi yang cocok, aku pun memadukan tulisan dan warna di photoshop. Meski pengetahuan photoshopku tidak mahir, Alhamdulillah bunda sangat puas dengan hasil kerjaku. Bunda senang aku juga senang.

Kami semangat tapi Bunda pasti yang paling semangat, Beliau yang mengkoordinir para tim agar tidak ada yang lengah dalam menyiapkan barbuk. 

Tampa sadar sudah berbulan-bulan kami menyiapkan akreditasi, berkaspun siap di kirim melalui aplikasi akreditasi. 

Alhamdulillah selesai...

Tinggal menunggu visitasi dari tim BAN PT, mereka akan datang untuk mengecek kebenaran data yang di tulis di Borang.

Sambil menunggu, Bundapun menyempatkan pergi umrah, berkunjung ke rumah Allah SWT, salah satu do'anya agar prodi yang dipimpinnya bisa mendapat akreditasi A.

Seperti biasa sepulang dari sana kami dibawakan oleh-oleh cemilan khas timur tengah, air zam-zam dan diberi oleh-oleh  aku sendiri di beri kopiah (lobe). 

Aku merasa sangat bersyukur bisa bekerja dengan orang-orang baik dan berdedikasi tinggi, ini seperti keluarga yang harmonis, kompak, seru.

Beberapa waktu kemudian tim asesorpun datang ke fakultas untuk visitasi memeriksa barang bukti, mencocokkan Borang yang kami tulis dengan barang bukti, alhamdulillah semua bisa terjawab, semua bukti lengkap..

Proses akreditasi selesai... tinggal menunggu hasilnya.

Dan datanglah hari yang di tunggu-tunggu pengumuman akreditasi prodi telah keluar dan mendapat hasil seperti yang di harapkan. di website itu tertera nilai A dan dengan nomor SK dan tanggal berlaku sampai tahun 2023.


Satu fakultas berteriak dan mengucapkan syukur kepada Allah S.W.T. semua senang, rektor senang, yayasan senang semua senang dapat bonus.

Sejak itu minat mahasiswa yang mendaftar ke prodi kami meningkat, bahkan tahun pertama akreditasi A naik 100%.


Bunda sangat senang, kamipun ikut senang, gimana tidak dapat bonus lagi....

Sampai pada saat itu...

Kami sedang bekerja seperti biasa, waktu itu ruangan  kebetluan sepi, hanya ada Aku dan rekan kerjaku  diruangan kami, biasanya ramai dengan mahasiswa yang akan mengurus berkas seminar atau sidang.

Bunda menghampiri kami, tidak seperti biasanya dengan senyum, kali ini dia tampak lesu dan tidak semangat.

"Ibu duduk disini ya, nunggu jemputan" sapanya sambil merebahkan dirinya di tempat duduk didepan kami bekerja.

"silahkan bunda..." jawab kami..

"Bunda sakit bun, kok kayak lemes gitu" tanyaku

"Iya.. udah beberapa hari ibu kurang enak badan" jelasnya

"Kalau sakit baiknya di rumah dulu bun, jangan di paksa kekampus" jawabku lagi

"Iya mau nya gitu, tapi ada hal yang penting yang harus segera ibu urus" sambungnya


Bunda lupa, sibuk ngurusi akreditasi prodi dia lupa dengan urusannya sendiri, beliau lupa mengurus kepangkatannya.

yang mengakibatkan beliau terancam tidak mendapat beban mengajar di semester mendatang. ternyata itulah yang membuat Bunda tak bersemangat, ancaman itu sungguh menumpuk di pikirannya.

Aku yang tak faham dengan kepangkatan dosen, mengangguk-angguk sedih mendengarkan ceritanya. Dosen sebaik bunda kalau tidak mengajar lagi pasti banyak yang kehilangan,

Terutama mahasiswa-mahasiswa istimewa yang menjadi bimbingannya, pasti putus di tengah jalan.

Sebenarnya bukan  hanya tak bisa mengajar yang menjadi pikiran Bunda, dia adalah kaprodi yang biasanya selalu mengingatkan dosen-dosen lain untuk tertip administrasi, tapi malah dirinya lupa.

"Malu ibu, Ibu yang selalu ngingatkan ke dosen-dosen lain, tapi malah ibu yang kelwatan karena lupa" curhatnya...

kami pun terdiam karena tidak tahu apa yang harus dilakukan,,, suasana jadi sunyi senyap...

Keheningan kami terpecahkan setelah Anak bunda masuk untuk menjemput Bunda. Bunda pun pamit untuk pulang.

Aku dan rekan kerjaku sangat menyayangkan kejadian itu, orang sebaik bunda tidak ada toleransi tentang peraturan universitas jika tidak mengurus pangkat maka tidak mendapatkan beban.

Keesokan paginya Bunda sudah datang pagi-pagi sekali, diantar anaknya dengan membawa berkas dan laptop dan langsung menuju mejanya.

hari itu wajahnya sudah lebih semangat, tapi sepertinya ada yang beda dengan bunda, jalan bunda sedikit pincang.

"Bunda kenapa bun, kok jalannya gitu" tanyaku

"iya dari semalam kaki ibu sakit" jawabnya...

Gak banyak percakapan karena dia langsung bertempur untuk mempersiapkan kepangkatannya. Rupanya semalam Bunda di telpon Bapak Dekan.

Bunda akan di dukung penuh untuk bisa mengurus kepangkatan oleh bapak Dekan. Aku pun ikut senang, orang baik pasti akan di tolong dengan orang baik, pikir ku.

"Semangat bunda, kalau ada yang perlu dibantu saya siap membantu" kataku memberikan penawaran.

"Terimakasih, tapi untuk saat ini belum, Ibu nanti mau minta tolong printkan ya berkas-berkasnya, ini ibu periksa dulu" jawabnya senang

"Siap bunda" kataku dengan semangat

Bundapun sibuk dengan laptopnya dan akupun kembali bekerja seperti biasa, aku senang bunda kembali semangat.

Beberapa saat kemudian pintu kami diketuk...

"Asslamualaikum, bang ada Ibu prodi" kata mahasiswa

"Waalaikum salam, Ada bang, tapi kayaknya ibu lagi sibuk" jawabku

"Gak boleh jumpa pak" tanya lagi

Belum sempat aku jawab bunda sudah mempersilahkan menemuinya. Itu yang aku salut sama bunda, sesibuk apapun kalau sudah mahasiswa yang nyari pasti dilayani sampai tuntas.

teringat kata-katanya...

"Kita ini kampus swasta, yang semuanya dari mahasiswa, jadi harus baik-baik melayani mahasiswa"

Setelah melayani mahasiswa Bundapun kembali bekerja dan akhirnya aku disuruh untuk print berkas-berkasnya dan akhirnya selesai untuk dikirim.

Setelah masalah itu selesai bundapun kembali ke aktivitasnya seperti biasa mengajar, membimbing skripsi yang tidak ada putus-putusnya.

Bunda hanya sering mengeluh kakinya sakit, apalagi kalau dapat kelas di lantai 2 atau 3.

Sore itu sekitar jam 15.00 WIB bunda setelah ngajar menghampiri kami, kami ditanya satu-satu udah makan belum, mau minum apa?

"Udah pada makan belum kalian semua" tanyanya


"Udah bunda... mau traktir ya" tanyaku senang sedikit ngelece

" Ya boleh pesan, ayo pesan semua makan lagi" jawabnya sedikit memaksa

"Udah Bun, tadi kami udah makan di kantin" Jawabku

"Ya udah kalian pesan minum aja ya, sekalian makanyannya ya" katanya lagi

Kamipun mengangguk tampa perlawanan, akupun disuruh mencatat minuman pesanan yang di pesan teman-temanku. 

Memang sudah kebiasaan Bunda mentraktir atau membelikan makanan buat kami, tapi kali ini sedikit berbeda. bedanya kali ini dia sekikit memaksa, Bahkan dia sendiri ikut kekantin walaupun sudah kami larang untuk menunggu diruangannya saja. karena kami tahu kaki bunda sedang sakit, tapi beliau beranjak melangkah ke kantin, kami tak bisa melarangnya lagi.


"Ayo di pilih makanannya, kok cuma ambil gorengan" katanya

"Ini aja udah cukup Bun" jawab rekan kerjaku

Tapi bunda mengambil beberapa bungkus makanan ringan yang jumlahnya lumayan banyak.

Setelah mentraktir kami Bunda pamit pulang...

Dikantor, menjelang pulang kamipun menyantapnya dengan gembira, sambil menceritakan kebaikan bunda.

Keesokan harinya aku tak melihat bunda dikampus, menurut informasi dari Wakil dekan Bunda kerumah sakit untuk periksa.

Tapi sorenya ada kabar yang membuat syok sampai ke ubun-ubun, dan sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya. Semua tangis pecah di fakultas, ternyata bunda operasi dan operasinya gagal. 

Bunda pergi untuk selama-lamanya...

Wakil dekan syok hampir tak bisa berdiri, semua kaget mendengar berita kepergian bunda. 

Aku seperti tidak percaya bunda sudah pergi, kami satu kantor langsung ke RS tempat bunda di operasi.

Disitulah aku terakhir melihat Bunda. Aku kehilangan, semua kehilangan sosok Dosen terbaik sepanjang masa.

Itulah traktiran terakhir bunda, mungkin itu tandanya tapi siapa yang tahu, semua sudah di atur oleh-Nya. Bunda lebih dulu pulang ke hadapan Nya. Kita hanya menunggu giliran besok, lusa itu rahasia-Nya. yang pasti waktu itu akan datang.

Selamat jalan Bunda, semoga Engkau di beri tempat sebaik-baik tempat di hadapan Nya karena engkau orang Baik.

Selamat hari guru....














Comments

Popular posts from this blog

Cara Menyambung Kabel Pompa Air Shimizu

Yang pernah beli pompa air Shimizu (atau sering desebut Sanyo meskipun mereknya bukan itu he he) pasti sedikit heran, kenapa tidak ada kabel untuk menghubungkan ke listrik alias Beli sendiri he he. Pompa air jenis ini memiliki tiga kabel merah, biru dan kuning.  Untuk menyambung kabel listriknya cukup yang merah dan biru yang disambungkan. Untuk yang kuning adalah kabel arde, fungsinya kata tukang listrik sebagai anti petir, yang di pasang di tancapkan ke tanah, tetapi sekarang sudah sangat jarang orang memakai kabel arde ini, khususnya untuk barang-barang elektronik, umumnya orang hanya memakai dua kabel saja. Yang perlu diperhatikan saat pemasangan kabel pompa air Shimizu adalah : Gunakan kabel yang kualitas bagus, kalau saran ane pakai kabel yang kawat jangan yang serabut, atau pakai kabel yang saya menyebutnya “double capsul” karena selain dibungkus dengan bungkus warna pada masing-masing kabel juga dibungkus dengan bungkusan warna warna putih. Pilih Saklar yang bagu

Cara Mengatasi Air Sumur Bor Yang Keruh, Berminyak, Dan Berwarna Kuning

Air adalah kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk memasak mandi dan mencuci pakaian. untuk dikalangan pedesaan mungkin Sumur Bor tidak masalah, karena jarak rumah ke rumah masih bisa di bilang jarang, dan masih banyak pohon-pohon di sekitar rumah, sehingga air yang dihasilkan dari sumur maupun sumur Bor masih jernih. Namun berbeda ketika sumur bor dibuat di sekitar kota yang notabanenya kepadatan penduduknya sangat tinggi. Begitulah Gan masalah yang saya hadapi dikontrakan yang baru ini, Sumber airnya menggunakan sumur Bor, dan tidak ada alternatif lain seperti air PAM. untungnya kita tidak bayar air karena cuma bayar listrik untuk pompa air saja. Tapi seminggu kami tempati rumah itu masalah mulai muncul, air sumur bor kami bau dan berwarna kuning. Akibatnya ke pakaian terutama yang warna putih, jadi kekuning-kuningan, alergi pada kulit bintik-bintik kemerahan dan gatal. trus membuat kamarmandi cepat kotor berwarna kuning. Setelah mencari solusi

Merakit Kabel Terminal Roll Listrik Sendiri

Sobat, Kabel Terminal Roll Listrik diperlukan karena terus bertambahnya barang elektronik dirumah maka ketersediaan colokan dirumah menjadi kurang. Apalagi saat ini semua alat rumah tangga menggunakan elektronik, jadi bisa dipastikan setiap orang pasti pernah membeli namanya roll kabel terminal listrik. Namun, pengalaman saya jika kabel yang dibeli di pasaran kurang kuat atau cepat rusak dikarenakan menggunakan kabel yang kurang berkualitas. Apalagi beli yang harganya tergolong murah he he. Jadi untuk mengatasi itu Sobat bisa membuat terminal kabel listrik sendiri, karena caranyapun sangat mudah tinggal sambung-sambung kabel saja tidak perlu mengerti listrik juga bisa. Untuk membuatnya kita membututuhkan BAHAN-BAHAN berikut ini : Kabel Pemilihan kabel yang berkualitas akan mempengaruhi daya tahan Roll Kabel Listrik yang akan kita buat. Gunakan kabel yang bagus agar tidak mudah putus atau meleleh. Nah untuk panjang kabel sobat sesuaikan dengan kebutuhan barang-bara