Skip to main content

5 Cara Mengatasi Mental Block/Mental Blok

 

mengatasi mental block/mental blok

Pagi ini ketika membuka aplikasi telegram, aku melihat ada sebuah pesan masuk. Pesan itu berasal dari seorang penulis hebat bernama Tendi Murti. Salah satu buku yang pernah beliau tulis berjudul LEGACY. Selain itu, Tendi Murti juga merupakan Founder KMO Indonesia dan juga CEO dari KBM.

Mungkin, sebagian dari kamu sudah mengetahui tentang KMO dan juga KBM, namun mungkin ada juga yang masih asing dengan istilah itu. Namun yang pasti, kedua istilah itu berkaitan dengan komunitas menulis.

Bagi kamu yang ingin belajar menulis, bisa gabung di KMO dan KBM loh...

Baiklah, sekarang kita masuk ke inti artikel kali ini, yaitu tentang bagaimana mengatasi mental block/mental blok.

Namun sebelum itu, saya akan memberi sedikit gambaran mengenai mental block/mental blok itu sendiri.

Sebenarnya, mental block/mental blok ini tidak hanya dapat dirasakan oleh penulis saja, pelajar dan mahasiswa juga mungkin mengalaminya.

Mental block adalah bentuk penolakan tak terkendali yang berasal dari otak. 

Biasanya, seseorang yang mengalami mental block tidak dapat berpikir jernih. Dan bagi seorang penulis, gejala mental block biasanya terlihat ketika seorang penulis merasa buntu, stres dan kehilangan ide dan gairah menulisnya.

Padahal, selama ini ia selalu aktif dan produktif ketika menulis.

Lebih jauh, Tendi murti mengatakan setidaknya ada 4 ciri ketika seorang penulis mengalami mental block, yaitu:

  1. Merasa tulisan tidak akan dapat berkembang
  2. Merasa ide mentok terus menerus
  3. Merasa tidak ada jalan keluar untuk tantangan yang sedang dihadapi
  4. Merasa tulisan kamu tidak ada yang membaca

Tentu saja mental block/mental blok tidak boleh berlama-lama menguasai diri kita yang terutama kamu yang seorang penulis atau sedang dalam proses belajar menulis.

Kenapa?

Karena hal semacam itu dapat menghambat kreativitas, menghilangkan motivasi menulis, dan juga menghambat produktivitas kamu.

Baiklah, disini saya akan membagikan beberapa tips dari Tendi Murti mengenai cara mengatasi mental blok bagi seorang penulis.

  • Cari tahu dalam diri kita, kira-kira potensi kita ada dimana. 

seseorang mungkin ada yang cenderung lebih menyukai menulis fiksi, namun ada pula yang merasa manulis nonfiksi itu lebih menarik. Nah, sekarang giliran kamu yang harus memahami diri kamu lebih condong ke arah mana untuk menulis.

Karena, jika kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai, tentu akan terasa lebih mudah dalam proses mengerjakannya.

  • Seimbangkan antara melakukan riset dan menulis

Jika ingin menulis sesuatu yang bergenre non fiksi, tentu kamu harus melakukan banyak riset untuk mengumpulkan data agar karya kamu lebih akurat.

Namun, menurut saya tidak hanya pada karya nonfiksi saja kita memerlukan riset, ketika menulis karya fiksi juga sebaiknya kita melakukan riset.

Lebih lanjut, Tendi Murti juga mengatakan bahwa ketika kamu buntu saat menulis, maka sebaiknya perbanyak untuk membaca buku. Sehingga dapat menambah referensi dan wawasan kamu.

  • Menguatkan tekad untuk keluar dari mental blok

Dalam melakukan sesuatu, hendaklah dimulai dengan niat dan tekad yang kuat. Begitu pula jika kamu ingin keluar dari masalah mental block/mental blok, kamu harus semakin menguatkan tekad hingga terpacu kembali semangat kamu untuk menulis.

  • Buat jadwal harian

Jadwal harian dapat membantu kamu untuk terbiasa menulis. Terutama jika kamu adalah pemula. Dengan adanya jadwal harian, diharapkan kamu menjadi disiplin dalam menulis.

Hal ini tentu saja sangat baik diterapkan bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir ataupun skripsi.

  • Banyak belajar

Kebuntuan, atau merasa rendah diri terhadap karya yang sedang kita buat dapat kita hadapi dengan cara belajar lebih banyak.

Karena, dengan belajar dan membaca lebih banyak, tentu ilmu yang kita miliki akan bertambah. Sehingga, diharapkan dengan bertambahnya ilmu dan pengalaman kita, dapat membuat karya yang sedang kita kerjakan menjadi lebih baik dan berkualitas.

Karena sejatinya, belajar bukan hanya dengan membaca buku saja. Kita dapat belajar dimanapun, bahkan dari seorang anak kecil sekalipun. Dan tentu saja kita dapat belajar dari banyak hal.

Jika kita sedang menulis novel fiksi, mungkin nonton drama korea, film romatis ataupun komedi juga dapat menambah referensi kita dalam menulis. Selain dengan banyak membaca novel-novel lain tentunya.

Baca Juga : 5 Cara Mudah Menemukan, Membuat atau Menulis Judul Skripsi Agar Cepat Selesai

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menyambung Kabel Pompa Air Shimizu

Yang pernah beli pompa air Shimizu (atau sering desebut Sanyo meskipun mereknya bukan itu he he) pasti sedikit heran, kenapa tidak ada kabel untuk menghubungkan ke listrik alias Beli sendiri he he. Pompa air jenis ini memiliki tiga kabel merah, biru dan kuning.  Untuk menyambung kabel listriknya cukup yang merah dan biru yang disambungkan. Untuk yang kuning adalah kabel arde, fungsinya kata tukang listrik sebagai anti petir, yang di pasang di tancapkan ke tanah, tetapi sekarang sudah sangat jarang orang memakai kabel arde ini, khususnya untuk barang-barang elektronik, umumnya orang hanya memakai dua kabel saja. Yang perlu diperhatikan saat pemasangan kabel pompa air Shimizu adalah : Gunakan kabel yang kualitas bagus, kalau saran ane pakai kabel yang kawat jangan yang serabut, atau pakai kabel yang saya menyebutnya “double capsul” karena selain dibungkus dengan bungkus warna pada masing-masing kabel juga dibungkus dengan bungkusan warna warna putih. Pilih Saklar yang bagu

Cara Mengatasi Air Sumur Bor Yang Keruh, Berminyak, Dan Berwarna Kuning

Air adalah kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk memasak mandi dan mencuci pakaian. untuk dikalangan pedesaan mungkin Sumur Bor tidak masalah, karena jarak rumah ke rumah masih bisa di bilang jarang, dan masih banyak pohon-pohon di sekitar rumah, sehingga air yang dihasilkan dari sumur maupun sumur Bor masih jernih. Namun berbeda ketika sumur bor dibuat di sekitar kota yang notabanenya kepadatan penduduknya sangat tinggi. Begitulah Gan masalah yang saya hadapi dikontrakan yang baru ini, Sumber airnya menggunakan sumur Bor, dan tidak ada alternatif lain seperti air PAM. untungnya kita tidak bayar air karena cuma bayar listrik untuk pompa air saja. Tapi seminggu kami tempati rumah itu masalah mulai muncul, air sumur bor kami bau dan berwarna kuning. Akibatnya ke pakaian terutama yang warna putih, jadi kekuning-kuningan, alergi pada kulit bintik-bintik kemerahan dan gatal. trus membuat kamarmandi cepat kotor berwarna kuning. Setelah mencari solusi

Merakit Kabel Terminal Roll Listrik Sendiri

Sobat, Kabel Terminal Roll Listrik diperlukan karena terus bertambahnya barang elektronik dirumah maka ketersediaan colokan dirumah menjadi kurang. Apalagi saat ini semua alat rumah tangga menggunakan elektronik, jadi bisa dipastikan setiap orang pasti pernah membeli namanya roll kabel terminal listrik. Namun, pengalaman saya jika kabel yang dibeli di pasaran kurang kuat atau cepat rusak dikarenakan menggunakan kabel yang kurang berkualitas. Apalagi beli yang harganya tergolong murah he he. Jadi untuk mengatasi itu Sobat bisa membuat terminal kabel listrik sendiri, karena caranyapun sangat mudah tinggal sambung-sambung kabel saja tidak perlu mengerti listrik juga bisa. Untuk membuatnya kita membututuhkan BAHAN-BAHAN berikut ini : Kabel Pemilihan kabel yang berkualitas akan mempengaruhi daya tahan Roll Kabel Listrik yang akan kita buat. Gunakan kabel yang bagus agar tidak mudah putus atau meleleh. Nah untuk panjang kabel sobat sesuaikan dengan kebutuhan barang-bara